Senin, 18 Juli 2011

"Kondisi Sungai di Medan Memprihatinkan"

Bagi manusia kebutuhan akan air sangat mutlak karena sebenarnya zat pembentuk tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air yang jumlahnya sekitar 73 % dari bagian tubuh. Air di dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pengangkut dan pelarut bahan-bahan makanan yang penting bagi tubuh. Sehingga untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya manusia berupaya mendapatkan air yang cukup bagi dirinya (Suharyono, 1996).

Dalam menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari manusia amat tergantung pada air, karena air dipergunakan pula untuk mencuci, membersihkan peralatan, mandi, dan lain sebagainya. Manfaat lain dari air berupa pembangkit tenaga, irigasi, alat transportasi, dan lain sebagainya yang sejenis dengan ini. Semakin maju tingkat kebudayaan masyarakat maka penggunaan air makin meningkat.

Air sebagai materi esensial dalam kehidupan tampak dari kebutuhan terhadap air untuk keperluan sehari-hari di lingkungan rumah tangga ternyata berbeda-beda di setiap tempat, setiap tingkatan kehidupan atau setiap bangsa dan negara. Semakin tinggi taraf kehidupan seseorang semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan air. Jumlahpenduduk dunia setiap hari bertambah, sehingga mengakibatkan jumlah kebutuhan air (Suriawiria,1996: 3).

Kebutuhan air yang paling utama bagi manusia adalah air minum. Menurut ilmu kesehatan setiap orang memerlukan air minum hidup 2-3 minggu tanpa makan tetapi hanya dapat bertahan 2-3 hari tanpa air minum (Suripin, 2002). 

Air merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan vital bagi mahluk hidup diantaranya sebagai air minum atau keperluan rumah tangga lainnya. Air yang digunakan harus bebas dari kuman penyakit dan tidak mengandung bahan beracun. Sumber air minum yang memenuhi syarat sebagai air baku air minum jumlahnya makin lama makin berkurang sebagai akibat ulah manusia sendiri baik sengaja maupun tidak disengaja.

Upaya pemenuhan kebutuhan air oleh manusia dapat mengambil air dari dalam tanah, air permukaan, atau langsung dari air hujan. Dari ke tiga sumber air tersebut, air tanah yang paling banyak digunakan karena air tanah memiliki beberapa kelebihan di banding sumber-sumber lainnya antara lain karena kualitas airnya yang lebih baik serta pengaruh akibat pencemaran yang relatif kecil.

Akan tetapi  air yang dipergunakan tidak selalu sesuai dengan syarat kesehatan, karena sering ditemui air tersebut mengandung bibit ataupun zat-zat tertentu yang dapat menimbulkan penyakit yang justru membahayakan kelangsungan hidup manusia. 

Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Sedangkan kuantitas menyangkut jumlah air yang dibutuhkan manusia dalam kegiatan tertentu.

Kota Medan yang berpenduduk 2.109.339 (BPS,2010), merupakan salah satu kota yang mempunyai penduduk terbanyak di Indonesia.  Dengan jumlah penduduk yang sebegitu besarnya, kebutuhan akan air bersih juga sangat besar. Sedangkan kenyataannya akses untuk mendapatkan air bersih sangatlah sulit.

Kesulitan dalam mengakses air bersih ini diakibatkan karena sudah tercemarnya sumber-sumber air yang ada. Hal ini dapat dilihat dari keadaan air pada sungai-sungai yang ada di kota Medan yang sudah sangat memperihatinkan, yang pada dasarnya tidak layak lagi digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Sekarang diperkirakan ada 60 % penduduk di kota ini sulit untuk  mendapat akses air bersih dan kebanyakan dari masyarakat berpenghasilan rendah. Meski ini masih berupa persentasi perkiraan, paling tidak pemerintah harus memberikan perhatian serius pada persoalan air bersih. Sulitnya penduduk memperoleh air bersih dapat menimbulkan persoalan baru salah satunya buruknya kesehatan masyarakat.

Lihat saja penduduk yang bermukim di daerah pinggir sungai yang pada umumnya memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari. Padahal harus diakui, kondisi air yang dipergunakan masyarakat yang bermukim di pinggir sungai tidak layak untuk dipergunakan, terlebih-lebih air sungai untuk kebutuhan air minum.

Masyarakat berpenghasilan rendah sebenarnya adalah penduduk yang banyak mengalami kesulitan untuk memperoleh air bersih. Selama ini belum ada komitmen yang kuat dari pemerintah untuk menyediakan air bersih untuk masyarakat, padahal air, khususnya air bersih merupakan kebutuhan primer yang mutlak dimiliki semua masyarakat.

Buruknya sanitasi dan sulitnya memperoleh air bersih dapat menurunkan tingkat kesehatan masyarakat. Ia mencontohkan masyarakat yang tinggal di dekat sungai, pada umumnya masih banyak mengalami kesulitan untuk memperoleh air bersih, begitu juga dengan sanitasi masih sangat buruk.

Pola hidup sehat masih jauh dari yang diharapkan, ini dapat dilihat dari masih sedikitnya tempat buang air besar yang tersedia, sehingga masyarakat lebih banyak buang air besar ke sungai. Sementara masyarakat yang tinggal di sekitar sungai dipergunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari.

Pemerintah harus serius dalam menyelamatkan air, kalau tidak ingin penduduk Kota Medan mengalami kesulitan untuk memperoleh air bersih. Air Sungai salah satu sumber air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pemerintah harus secara tegas membuat aturan agar air sungai dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan tidak melakukan kegiatan pencemaran air.

Selama ini peraturan yang sudah disusun belum dilaksanakan secara tegas, sehingga prilaku pencemaran air masih tetap terjadi mulai hal kecil seperti membuang sampah ke sungai sampai hal yang serius seperti membuat limbah industri.

Selain itu, bila Kota Medan sudah mengalami kesulitan memperoleh air bersih, berbagai penyakit di tengah-tengah masyarakat akan sangat mudah bermunculan, seperti diare, disentri, cacingan dan masih banyak penyakit yang disebabkan air yang tidak bersih.

Kondisi air sungai yang dijadikan pembuangan limbah berbahaya dari industri, limbah rumah tangga,pestisida dan lain-lain. Limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya pencemaran air. Pada umumnya limbah industri mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun. Karakteristik limbah B3 korosif yang dapat menyebabkan karat, mudah terbakar dan meledak, bersifat toksik atau beracun dan menyebabkan infeksi atau penyakit.

Limbah industri yang berbahaya antara lain yang mengandung logam dan cairan asam. Misalnya limbah yang dihasilkan industri pelapisan logam, yang mengandung tembaga dan nikel serta cairan asam sianida, asam borat, asam kromat, asam nitrat dan asam fosfat. Limbah bersifat korosif, dapat mematikan tumbuhan dan hewan air. Pada manusia menyebabkan iritasi pada kulit dan mata, mengganggu pernafasan dan menyebabkan kanker.

Logam yang paling berbahaya dari limbah industri adalah merkuri atau yang dikenal juga sebagai air raksa (Hg) atau air perak. Limbah yang mengandung merkurei selain berasal dari industri logam juga berasal dari industri kosmetik, batu baterai, plastik dan sebagainya. Bila merkuri masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pencernaan, dapat menyebabkan kerusakan akut pada ginjal sedangkan pada anak-anak dapat menyebabkan Pink Disease atau acrodynia, alergi kulit dan kawasaki disease atau mucocutaneous lymph node syndrome.

Maka untuk itu perlu adanya upaya kuat yang harus dilakukan pemerintah dan masyarakat, agar kelak kualitas dan kauntitas air tetap terjaga.
===========================================================
Penulis adalah Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
HASTATY HASAN - http://www.waspada.co.id/

0 komentar:

Posting Komentar

 

WASPADA NUSANTARA